BILA ingin mengisi libur panjang bersama keluarga dan punya cukup uang, tidak ada salahnya untuk mencoba berkeliling Eropa. Menikmati akhir tahun dengan cuaca yang dingin dan bersalju akan menyuguhkan kenangan liburan yang berbeda.
(emg itu pinginnya, haha)
Adalah Champ Elysees sebuah jalan di Kota Paris yang konon merupakan jalan terindah di dunia. Keindahan kotanya memang berbeda dari kota-kota di beberapa negara Eropa lainnya.
Di ujung jalan terdapat sebuah tugu bersejarah, Arc de Triomphe.
Siang hari, champ elysees tampak indah karena sisi kiri dan kanan jalan berjajar gedung-gedung yang berarsitektur awal abad ke-19 dan gedung yang berarsitektur modern. Gedung itu merupakan tempat perkantoran, pertokoan, apartemen dan hotel, serta kafe dan restoran.
Sebuah butik yang menyediakan kebutuhan sekunder karya seniman Prancis ternama Louis Vuitton (LV) berdiri kokoh di sisi kanan jalan dan menambah daya tarik para turis. Tak sedikit turis yang berjalan-jalan di Champ Elysees berhenti sesaat untuk melihat kemewahan yang ada di dalam butik ternama ini.
Tak kalah menariknya dengan butik LV, puluhan kios di selasar jalan pedestrian berjajar di sepanjang jalan Champ Elysees. Puluhan kios mini ini selalu ada pada bulan Desember sampai menjelang Natal. Hampir semua kios-kios yang dipadati pembeli ini menjual barang-barang kebutuhan Natal.
Bila memasuki Desember, di selasar pedestrian berdiri puluhan kios-kios mini yang khusus menjual kebutuhan Natal.Keberadaan kios ini tentunya sudah merupakan tradisi tahunan di Paris, yang disiapkan khusus oleh pemerintah setempat.
Keindahan di sepanjang jalan ini semakin tampak pada malam hari. Lampu beraneka hias yang dipasang di pohon pedestrian jalan tampak seperti air mancur yang berjatuhan. Tentunya, lampu hias ini menjadi objek untuk berfoto-foto para turis lokal maupun mancanegara. Di jalan yang indah ini, Paris tampak terang benderang dengan pesona lampu hiasnya.
Tugu Arc de Triomphe Etoile yang berada di ujung jalan Champs Elysees dengan latar belakan arena permainan Bianglala raksasa menjadi fokus wisatawan pelancong di Paris. Bianglala ini pun tak luput dari gemerlapnya lampu hias, sehingga lebih indah bila dilihat pada malam hari.
Kunjungan di kota mode ini belum terasa lengkap bila tidak melihat dan menyentuh Menara Eiffel. Menara yang dibangun pada 1889 ini diambil dari nama akhir perancangnya, Alexandre Gustafe Eiffel. Menara setinggi 324 meter ini memiliki tiga tingkat yang bisa dikunjungi oleh wisatawan.
Tingkat pertama dan kedua diisi oleh sebuah restoran yang cukup mewah. Untuk makan di Menara Eiffel dengan pemandangan Kota Paris ini, wisatawan dikenakan biaya sebesar 4,80 euro untuk makan di lantai 1 dan 7,80 euro bila ingin di lantai 2. Sedangkan untuk sampai ke lantai 3 yang merupakan puncak menara, wisatawan dikenakan biaya 12 euro atau Rp172.000.
Dari puncak Eiffel, seluruh kota dari berbagai penjuru mata angin akan terlihat sangat jelas dan indah. Wisatawan pun mungkin tak akan sanggup berlama-lama berada di puncak ini, karena udara yang sangat dingin. Terlebih lagi Desember, saat musim dingin tiba udara di atas menara Eiffel bisa mencapai minus 10 derajat.
Bisa dibayangkan betapa udara sedingin ini bisa membuat beku setiap orang yang sedang menikmati ketinggian di kota Paris, meskipun sudah memakai baju yang berlapis-lapis dan ditutup dengan overcoat lengkap beserta sarung tangan dan penutup kepala.
Bagi sebagian turis yang tidak kuat terhadap dingin, mereka lebih memanfaatkan waktunya untuk berfoto-foto di bawah menara dengan latar belakang kaki menara Eiffel yang kokoh dan artistik. Selain itu, gerai kecil di sekitar kaki menara Eiffel juga menjadi salah satu sorotan turis yang ingin berbelanja pernak-pernik ikon kota Paris tersebut.
Bila tidak puas berfoto dengan latar belakang menara Eiffel yang hanya separuh, wisatawan bisa langsung menuju ke Ecole Militaire atau Plaza De La Concorde. Plasa yang cukup luas ini setiap harinya dipadati ratusan pengunjung yang ingin berfoto-foto dengan latar belakang Menara Eiffel yang terlihat utuh dan megah.
Pada malam hari, pemandangan menara yang berusia 120 tahun ini semakin indah karena dihiasi oleh lampulampu di seluruh tubuh bangunan Eiffel. Bahkan, satu jam sekali muncul cahaya kelap kelip berwarna biru seperti ribuan bintang yang sedang bersinar di ikon Paris ini.
Lampu mercusuar yang berada di puncak tertinggi menara, membuat menara yang sempat menjadi bangunan tertinggi di dunia ini semakin cantik dan memesona. Siapa pun yang berkunjung ke Kota Cahaya (la ville lumiere) ini tentunya tidak akan bisa melupakan keindahan kota yang luar biasa.
Dilihat dari berbagai sisi mana pun, Paris memiliki catatan tersendiri bagi seluruh wisatawan dunia untuk berniat kembali datang ke kota ini.Kota yang padat namun sangat terawat ini, juga terlihat dari tata kotanya yang rapi dan terstruktur.
Meskipun kepadatan lalu lintas juga terjadi di kota besar ini, hal itu tidak membuat wisatawan jenuh. Tentunya ini karena banyaknya lokasi perbelanjaan di setiap sudut kota diselingi dengan restoran dan kafe yang menyediakan aneka makanan yang khas dengan pastanya.
What are you looking for?
2.27.2010
Champ Elysees, Arc de Triomphe
Posted by Amouresca at 06:56 0 comments
Labels: Paris
Kota Cahaya, La Ville-lumière
Siapa yang tak ingin mengunjungi kota Paris sekali dalam seumur hidup ini? Kota yang dikenal sebagai ‘Kota Cahaya’ dan ‘Kota Romantis’. Setiap wisatawan ini sangat menyukai indahnya kota paris dan budaya yang terawat dan masih berdiri sejak ratusan tahun yang lalu dan masih banyak lagi tempat untuk di kunjungi di kota ini.
Salah satu yang terkenal adalah fotografi spot megah Menara Eiffel yang merupakan ikon negara Perancis. Dengan tinggi 320 meter yang dibangun pada tahun 1889 yang lalu oleh insinyur terkenal Perancis ‘Gustave Eiffel’, dan ini sebagai salah satu yang paling banyak diminati untuk dikunjungi para wisatawan. Selain Menara Eiffel, Paris juga memiliki beberapa monumen utama lainnya seperti Arc de Triomphe, Basilica of Sacred Heart, Notre Dame, The Bastille, Louvre Museum, Opéra (Paris Métro) dan La Défense.
Seperti yang dapat Anda ketahui, Paris adalah tempat yang hebat bagi para fotografer profesional dan amatir. Untuk alasan ini, kami pikir ini akan menjadi inspirasi yang sangat baik untuk memiliki koleksi foto yang luar biasa tentang kota ini, yang mungkin menarik bagi Anda.
Posted by Amouresca at 06:18 0 comments
Labels: Paris
Catatan dari La Ville-lumière
Florence, Italia. 4 November 1966
Malam ini, ketika semua orang sedang tertidur nyenyak dan sungai Arno meluap serta merta membanjiri seluruh bagian kota Florence yang kaya akan seni dan sejarah, ditutupi oleh lapisan air, lumpur dan minyak. Di beberapa bagian pusat kota paras air mencapai 9m1, di hari di mana tragedi kota Florence ini terjadi aku lahir ke dunia, di tengah hiruk-pikuk musibah yang menenggelamkan kota Florence kota kelahiran para seniman, dan kota favorit seniman seperti Giotto, Andrea del Catagna dan Donatello. Dan padre2 memberiku nama Maria della Robbia karena padre dan madre3 menginginkanku kelak seperti Bunda Maria yang mengabdikan diri pada Tuhan.
Florence, 15 Juli 1972
Hari ini aku, Maria della Robbina akan bersekolah! Hari ini aku akan masuk scuola elementare4, dan aku akan masuk asrama di Santa Maria Del Fiore. Sekolah itu bersebelahan dengan Gereja Santa Maria del Fiore, yang terkenal dengan kubah Brunelleschi, gereja itulah tempat padre mengabdikan diri sebagai seorang hamba Tuhan sekaligus sebagai misionaris. Madre dan padre memang seorang pemeluk agama Katolik Roma yang sangat fanatik, selain karena katolik Roma memang agama mayoritas di Italia yang mencapai 99%, hanya 0,5% yang memeluk Protestan, 0,25% menganut Yahudi dan sejumlah kecil yang menganut ortodoks Yunani.
Sejak kecil madre dan padre sudah menanamkan agama yang sangat kuat, karena itu setiap tahun kami selalu menyempatkan diri mengunjungi Vatikan atau Roma yang menjadi pusat agama Kristen terbesar yaitu katolik Roma. Selain itu kelak jika aku sudah besar madre dan padre akan menyarahkan kepada gereja sebagai biarawati yang akan menjadi bukti kesetiaan mereka pada Tuhan. Tapi aku sendiri tidak begitu mengerti, yang aku tahu hari ini aku akan sekolah dan aku senang sekali! Tapi ternyata di sekolahku ini aku mulai dengan perasaan kecewa, Sono Contrariatois5! Bukan karena aku masuk asrama putri tetapi karena di sekolahku ini banyak bernyanyi, Sonodisgustato6! Kupikir agamaku ini kurang kerjaan selain bernyanyi, non mi piace troppo7! Bukan karena aku tidak pandai menyanyi, tapi kupikir masih banyak yang berguna dari pada sekedar menyanyi!
Florence, 10 Agustus 1986
Akhirnya aku lulus sekolah, setelah 14 tahun aku berada di asrama8, Kini aku diberi waktu 5 tahun untuk kuliah sebelum menjadi biarawati. Hati kecilku kadang bertanya, kenapa aku harus sekolah tinggi-tinggi untuk menjadi seorang biarawati. Tapi yang penting aku suka sekali belajar! Dan yang sama sekali tidak kusukai adalah menjadi seorang biarawati, tapi aku tidak bisa menolak. Keinginan madre dan padre karena aku mencintai mereka, aku tak mau mereka kecewa, walau menurutku banyak yang aneh dengan konsep trinitas? Dan hal aneh lainnya yang terdapat pada kitab Perjanjian Baru! Rencananya setelah mengikuti Laurea9 aku akan masuk Universitas Florence, yang menjadi tujuan bagi pelajar seluruh dunia karena fakultasnya yang termasyur dan termasuk universitas tertua dan paling terhormat di dunia. Sono felice10 ! Aku bekerja keras agar dapat menjadi seorang mahasiswi di Universitas Florence. Hari ini juga padre dan madre mengajakku ke Istana Keadilan dan Kota Vatikan di tepi sungai Tiber11 sebagai hadiah karena aku lulus sebagai terbaik, selain itu kata madre dan padre sebagai sarana mendekatkan diri pada Yesus sang anak Tuhan, sebelum aku jadi seorang biarawati!
Florence, 08 September 1986
Hari ini hasil kerja kerasku terlihat hasilnya! Aku lulus dan diterima di Universitas Florence dengan jurusan Filsafat, karena aku pikir, ini Bouno idea12! Aku suka filsafat. Filsafat mengajarkan kita untuk berpikir bijaksana, mendalam dan menukik dalam memahami dan memandang sesuatu hal. Filsafat sangat dibutuhkan, karena lebih menyandarkan pada akal budi manusia! Jadi orang yang mengerti filsafat adalah orang yang berakal dan berbudi!
Florence, 15 September 1986
Aasse?13 Universitas Florence selain klasik dan indah juga sangat luas, di sini benar-benar membuat orang semangat belajar! Dan kupikir di sini hanya untuk orang-orang terpilih! Mi piace?14
Florence, 25 Desember 1987
Hari natal ini ada yang istimewa selain misa ke Vatikan. Tidak ada tukar menukar hadiah, karena keluarga kami, Della Robbia15 termasuk keluarga yang masih memegang tradisi natal kuno yaitu dengan menyimpan pertukaran hadiah untuk pesta Epiphany yaitu pesta yang mengingatkan kembali akan hadiah yang dibawa oleh 3 orang Majus kepada bayi Yesus. Tapi bukan itu yang istimewa, yang istimewa adalah aku terpilih sebagai wakil pertukaran pelajar ke Paris, kota yang sudah lama ingin kukunjungi karena keindahannya terutama menara Eiffel dan Paris 17!
Florence, 26 Desember 1987
Hari yang kutunggu, karena hari ini aku akan pergi ke Paris, di hadapanku madre menangis melepaskan aku anak semata wayangnya sekolah di Perancis. Madre memang kadang berlebihan.
?lo deteste quello,?16 kata madre sambil menangis.
?Allegria, madre. Calma gente, stai bene.?17 aku berusaha menenangkan madre dan menghiburnya.
?non piangere. Ti amero!?18 kataku sambil berusaha tersenyum. Madre, aku juga berat jauh dari madre dan padre.
Paris, 11 Januari 1988
Tak terasa sudah setengah bulan aku di kota Mode ini dan semuanya berjalan menyenangkan tampaknya. Paris sangat ramah padaku walau aku belum menemukan banyak teman, karena aku tidak suka dengan cara bergaul anak muda di sini, yang menurutku terlalu berlebihan. Mungkin aku yang terlalu kuno, tapi kupikir belajar lebih berguna ketimbang pesta pora yang tidak jelas. Aku melamun, kupikir aku salah masuk ruangan. Karena yang aku lihat adalah orang-orang yang berwajah Arab, Asia dan Negro. Tadinya aku akan keluar untuk mengikuti kelas Aristotelian, tapi di sebelahku duduk seorang keturunan Arab dan dia Carino. Untuk pertama kalinya dalam hidupku aku tertarik pada seorang pria karena kulihat raut wajahnya yang tenang dan ada pancaran cahaya yang menyejukan. Aku pun tersenyum dan menyapanya.
?Bonsoir. Comment vous appelez-vous??19 tanyaku, dia berbalik dan tersenyum, ?Je m?appelle Ibrahim.?20
Aku mengulurkan tangan seraya berkata, ?Je m?appelle Maria.?21 Tapi dia tidak menjabat tanganku melainkan merapatkan kedua tangannya dan ditariknya ke dada. Aku heran dan sedikit tersinggung. Dari Ibrahim juga aku tahu kalo ini kelas agama Islam, kelas para teroris begitu kata padre, tapi kok sepertinya Ibrahim tidak mungkin jadi teroris, begitu juga yang lainnya tampaknya mereka ramah dan cerdas.
Paris, 12 Januari 1988
Di perpustakaan aku bertemu Ibrahim. Entah mengapa aku jadi mendekatinya aku ingin menanyakan apa itu buku yang tebal seperti Injil tapi tulisannya Arab. Dan kata Ibrahim itu adalah Al-Quran kitab suci orang Islam. Moyen d?union Islam!22 lagi-lagi Ibrahim menjaga jarak denganku.
Kenapa sih orang Islam aneh-aneh?
Paris, 22 Januari 1988
Semenjak aku masuk kelas agama Islam aku jadi tak pernah absen untuk mengikuti kelas itu karena aku sangat penasaran pada tingkah aneh mereka. Bukan hanya Ibrahim, tapi juga Fatimah yang memakai kain suster di kepalanya. Waktu aku tanya katanya itu jilbab, dari Fatimah aku menjadi tahu bahwa setiap wanita Islam yang sudah haid wajib menutup seluruh tubuh dan kepalanya dengan jilbab dan pakaian takwa, kecuali telapak tangan dan wajahnya. Aku tidak mengerti mengapa Islam menyuruh umatnya yang wanita jadi tidak menarik seperti Fatimah, walau sebenarnya dia cantik sekali dengan wajah Arab-Perancis-nya! Aneh, kupikir aku harus menyelidiki ini!
Paris, 23 November 1988
Aku di sini, di Paris 17, salah satu pusat wisata di Paris dan aku berdiri di sebelah gereja tua yang sangat bersejarah, gereja Sacre coer, dan dari bukit ini akan tampak jelas seluruh panorama kota Paris semuanya jelas dan dipenuhi lampu-lampu juga cahaya kelap-kelip kunang-kunang industri, selain itu juga dari sini terlihat aliran sungai Siene yang membelah kota Paris, mengingatkanku pada madre dan padre di Florence, mi macherai?23 akh madre dan padre sono cosi confuso24. Setelah hari itu di mana aku bertanya pada Fatimah, aku semakin tertarik pada Islam. Bersama Fatimah aku sering mengikuti kajian agama Islam di Islamic Center yang rutin kuikuti 2 minggu sekali. Yang membuatku tersentuh adalah keramahan dan kehangatan mereka, sekalipun mereka tahu aku adalah seorang Katolik Roma. Semua pertanyaanku mereka jawab dengan jelas dan sederhana, agar aku mudah mencernanya. Fatimah dan Sarah (adik Ibrahim) mengajarkanku membaca Al-Qur?an, dan dari semua itulah aku mulai menemukan segala jawaban atas pertanyaanku, dan Islam itu sangat sempurna, karena mengatur segala kehidupan manusia sampai akhir jaman, dari hal yang terkecil sampai yang besar. Aku tersentuh oleh Al-Qur?an terutama ayat yang mengatakan: Dzalikal kitaabu laa raaiba fiihi (tidak ada keraguan di dalamnya (Al-Quran). Je suis d?accord!25 dan banyak konsep-konsep yang logis, yang dijelaskan di Al-Qur?an. Dan ternyata aku salah karena ternyata Islam tidak aneh, tapi dulu otak kulah yang tak mencapainya, Islam agama yang pintar, agama orang-orang yang punya pikiran cerdas. Ternyata dalam Islam ada adab dalam bergaul antara laki-laki dan perempuan karena ada alasan kuatnya. Islam agama yang logis, berarah pada pencegahan! Islam terlalu suci, agung dan sempurna. Sarah juga membacakan arti dari surat Maryam ayat 16-40, tentang kisah Maryam sebenarnya dan juga tentang pengangkatan Isa, Sarah bilang yang penting bukan cuma bacanya, tapi pada pemahaman dan pengalamannya!
Sekarang aku merasa begitu bodoh, karena pernah mengganggap Nabi Isa itu Yesus, masa kalo emang bener Tuhan kok tidak dihormati malah disalib? Kok kitab Perjanjian Baru itu diubah 25 tahun sekali mengikuti zaman, tidak seperti Al-Quran yang sepanjang masa! Kitab suci yang mengikuti manusia?
Paris, 25 Desember 1988
Hari ini aku resmi menjadi seorang muslimah. Pagi tadi aku telah mengucapkan syahadat di masjid Islamic Center, di hadapan imam Abu-i-Abbas al-Saffah aku seperti menandatangani sebuah kontrak untuk masuk Islam secara kaffah dan mengikuti segala ketentuannya. Namaku-pun berubah menjadi Siti Maryam, agar kelak aku dapat seperti Siti Maryam. Dan mulai hari ini juga aku menutup semua auratku. Seperti firman Allah dalam surat An-Nur: 31. Ibrahim, Sarah, Fatimah, Yasid, Sulaiman, Zainab, Rabi?ah dan semua teman-teman di Islamic Center juga teman di kelas agama Islam mengucapkan selamat bahkan mereka memberiku hadiah seperti jilbab.
Alhamdulillah, akhirnya aku menjadi bagian dari mereka. Sejenak pikiranku melayang pada madre dan padre mungkin mereka sedang merayakan natal, tadi malam mereka menelponku mengucapkan selamat natal, aku diam saja. Mungkin apabila mereka tahu apa yang sebenarnya terjadi padaku, mungkin mereka akan membunuhku, tapi aku hars bisa menghadapi semua yang terjadi, bukankah Islam mengajarkan untuk tetap berbakti pada kedua orang tua sekalipun berbeda agama. Bismillah.. ?Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.? (Al-Hajj: 40).
Paris, 08 Februari 1990
Sudah 3 tahun aku tidak pulang ke Florence. Ada banyak alasan yang membuatku tidak pulang. Selain jadwal kuliah yang padat, juga karena di sana aku akan sulit melaksanakan ibadah. Tapi kali ini tidak ada alasan untuk tidak pulang, selain karena aku akan wisuda, aku juga harus memberi tahukan rencana pernikahanku dengan Ibrahim sekaligus memberi tahukan pada mereka bahwa aku sudah memeluk agama Islam.
Akhir-akhir ini aku juga merasakan ada sesuatu yang selalu mengintaiku, maka sebelum pergi kutinggalkan sepucuk surat untuk Ibrahim yang kuserahkan melalui Sarah, adiknya. Aku pasrahkan semua yang akan terjadi kepada Allah SWT, karena Allah-lah sebaik-baiknya pelindung (Al-Hajj: 78). Je n?aipa le temps26, aku harus cepat pulang!
Florence, 09 Februari 1990
Aku berjalan di Ponte Vecchio-?si jembatan tua??yang melintas di atas sungai Arno. Senang rasanya kembali ke sini. Berjalan lagi di tepi sungai Arno seperti aku kecil bersama madre dan padre aku sering jalan-jalan di sini, ternyata tidak ada berubah. Di sini toko-toko yang elok dan suasana yang aristrokratis. Tapi aku sudah berubah. Maafkan aku madre dan padre telah mengecewakan kalian. Apapun resikonya akan kuterima. Sesampainya di rumah bukan senyum manis yang biasa menghiasi bibir madre yang menyambutku, tapi raut wajah marah padre yang belum pernah kulihat sebelumnya, serta air mata kekecewaan madre. Mereka memandangku dari ujung jilbab hingga ujung jubahku. Ternyata mereka sudah lama mencium gelagatku masuk Islam, karena sudah lama seorang misionaris di Paris memberitahu mereka, dan mengintaiku. Aku mengerti mereka kecewa, tapi seharusnya mereka dengar dulu penjelasanku, dan sedikit membuka mata untuk mengenal Islam. Bukan malah menyeretku dengan kasar dan membuka kerudungku dengan paksa, bukan hanya itu, gamisku pun mereka sobekkan.
Mengapa mereka sekejam ini pada anaknya sendiri, darah daging mereka, madre hanya menangis, sedangkan padre dan beberapa orang teman padre di persekutuan memotong rambutku sampai botak, aku hanya bisa berzikir, aku yakin Allah akan menolongku! Seraya melafazkan ?hasbunallahu wa ni?mal wakiil.? (cukuplah Allah sebagai penolong kami dan dia sebaik-baiknya pelindung). Aku ingat cerita tentang nabi Ibrahim yang diceritakan oleh Monsieur Hisham di kelas agama Islam. Nabi Ibrahim akan dilemparkan ke dalam api dan menjadi dinginlah api itu setelah nabi Ibrahim melafazkan doa itu. Maka selamatlah Nabi Ibrahim. Allahu Akbar!
Florence, 11 FEbruari 1990
Aku berada di gereja St. Maria Fiore. Di hadapanku ada pastur-pastur, para biarawati dan para jemaat. Tampaknya persembahan ku mereka percepat, mereka akan menjadikanku biarawati, tapi takkan kubiarkan ini terjadi, aku tidak akan menjual aqidahku walau demi nyawaku. Aku sudah mencintai Allah. Saat itu aku terus membaca dengan lantang tentang surat At-Taubah ayat 40 ?Jangan bersedih. Sungguh Allah bersama kita.?28 Kata parde sambil menendangku, subhanallah?dan tanpa dikomando mulutku mengeluarkan kata Allahu Akbar. ?Smettila didir cazzate, Maria. Non essere pirla.?29 Bentak padre. Walau begitu aku tidak merasa gentar, meskipun kemudian padre bilang Ti uccido30, karena katanya aku sudah berkhianat pada Tuhan, gereja, orang tua, dan menyebabkan aib maka aku harus dibunuh.
Tak lama kemudian tendangan, pukulan, cacian bahkan ludah semua mengarah padaku. Kurasakan sekujur tubuhku ngilu, darah segar mengalir dari mulutku, kepalaku sakit karena beberapa kali mereka membenturkan kepalaku ke lantai, aku hanya bisa pasrah pada Allah , berdzikir dan berdoa ?Allahumma innii a?udzubika min jaladil faajir wa?ajzits tsiqoh.? ( Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari kekuatan orang fasiq dan kelemahan orang yang dapat dipercaya). Tiba-tiba seseorang menembakkan peluru sambil berteriak lantang ?Vai in kasino.?31 dan tepat mendarat di punggungku. Allahu Akbar! Asshadu allaillahaillallah waashaduanna Muhammadaa Rasulullah, insya Allah hari ini aku pergi dengan indah karena dalam keadaan istikomah.
?Allahummah dinii wa saddidnii.? (Ya Allah, berikanlah petunjuk kepadaku dan berikanlah kepadaku sikap istikomah dan ketepatan dalam segala urusan). Tak terasa air mataku mengalir dan senyumku mengembang mengiringi kepergianku. Allah ?aku datang untuk bertemu denganmu.
***
Paris, 08 Fevrier321990
Assalamualaikum, Ibrahim?
?Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati, kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.? (Al-Anbiya: 35) Jel?aime beaucoup!32
Wassalamualaikum wr.wb.
-Siti Maryam-
Keterangan:
1 terjadinya banjir di seluruh Florence tanggal 4 November 1966, tragedi terbesar di Ittaly pada akhir dasawarsa itu.
2 Ayah (Ittaly)
3 Ibu (Ittaly)
4 Sekolah dasar (Ittaly)
5 Aku kecewa (Ittaly)
6 Aku mual (Ittaly)
7 Aku tidak terlalu suka (Ittaly)
8 Di Itally, tingkat sekolah dari sekolah dasar (5 tahun), sekolah menengah pertama (3 tahun), sekolah menengah umum (5 tahun) dan sebagian besar asrama masa sekolah 14 tahun. (Ittaly)
9 Tingkat direkotoral, seorang pelajar yang telah lulus SMU harus mengikuti ujian yang diberikan oleh sekelompok guru besar yang ditunjuk oleh menteri pendidikan sebelum masuk universitas. (Ittaly)
10 Aku senang. (Ittaly)
11 Sungai suci yang menjadi batas kota Vatikan. (Ittaly)
12 Ide bagus. (Ittaly)
13 Keren. (Ittaly)
14 Aku suka ini. (Ittaly)
15 Keluarga seniman dari Florence. (Ittaly)
16 Aku benci ini. (Ittaly)
17 Gembiralah Ibu. Tenanglah, aku baik-baik saja. (Ittaly)
18 Jangan menangis, aku selalu mencintaimu. (Ittaly)
19 Selamat pagi. Siapakah namamu? (Ittaly)
20 Namaku Ibrahim. (Ittaly)
21 Namaku Maria. (Ittaly)
22 Alat pemersatu. (Ittaly)
23 Aku merindukanmu. (Ittaly)
24 Aku begitu bingung. (Ittaly)
25 Aku setuju. (Perancis)
26 Aku tak punya waktu. (Perancis)
27 Tuan/Bapak. (Perancis)
28 Tidak tahu malu. (Ittaly)
29 Hentikan ocehanmu, Maria. Jangan bodoh. (Ittaly)
30 Kubunuh kau. (Ittaly)
31 Pergilah ke neraka. (Ittaly)
32 Januari. (Perancis)
33 Saya sangat menyukainya. (Perancis)
----^^----
Florence, Italie. 4 Novembre 1966
Ce soir, quand tout le monde dormait profondément et la rivière Arno a débordé et inondé la section entière immédiatement Florence, ville riche d'art et d'histoire, couvert par une couche d'eau, la boue et l'huile. Dans certaines parties du centre-ville pour atteindre l'eau semble 9M1, le jour où cette tragédie est survenue ville de Florence Je suis née dans le monde, dans le milieu du tohu-bohu de la ville natale de noyade des artistes de Florence, et les artistes favoris de la ville tels que Giotto, Andrea del Catagna et Donatello. Padre2 et me donna le nom de Maria della Robbia, car padre et plus tard vous souhaitez madre3 comme la Vierge Marie qui se sont consacrés à Dieu.
Florence, Juillet 15, 1972
Aujourd'hui, je, Maria della Robbina iront à l'école! Aujourd'hui, je vais aller scuola elementare4, et je vais l'embarquement à Santa Maria del Fiore. L'école est adjacent à l'église de Santa Maria del Fiore, le célèbre coupole de Brunelleschi, l'église est un lieu consacré padre comme un serviteur de Dieu comme un missionnaire. Madre, padre était une religion catholique romaine est un fanatique, mais parce que la religion est majoritairement catholique romaine en Italie, qui est de 99%, seulement 0,5% qui ont embrassé le protestant, juif 0,25% adopter et embrasser le petit nombre de Grecs orthodoxes.
Depuis madre enfance et l'aumônier avait inculqué une religieuse forte, aussi, chaque année, nous avons toujours pris le temps de se rendre au Vatican ou à Rome est le centre des plus importants du christianisme catholique romain. En plus tard si je suis un grand madre et padre seront menyarahkan l'Eglise comme une religieuse qui sera la preuve de leur fidélité à Dieu. Mais je ne comprends pas vraiment ce que je sais aujourd'hui, je vais à l'école et je l'aime! Mais c'est à cette école, j'ai commencé à me sentir déçu, Sono Contrariatois5! Non pas parce que j'étais dans un internat pour les filles dans mon école, mais avait beaucoup de chants, Sonodisgustato6! Je pense que ma religion est moins de travail que le chant, troppo7 non mi piace! Pas parce que je ne suis pas bon à chanter, mais je pense qu'il ya beaucoup utile que de chanter juste!
Florence, 10 août 1986
Finalement, j'ai fini l'école, après 14 ans, j'étais à asrama8, maintenant j'ai eu le temps de 5 ans dans un collège avant de devenir nonne. Mon petit cœur parfois demandé, pourquoi je l'ai école secondaire pour devenir nonne. Mais le fait est que j'aime à apprendre! Et qui n'aime pas est de devenir une religieuse, mais je ne pouvais pas refuser. Le désir et la madre padre parce que je les aime, je ne veux pas déçu, bien que je pense que beaucoup de curieux avec le concept de la Trinité Et d'autres choses bizarres trouvées sur le Nouveau Testament! Le plan, après avoir assisté j'irai Laurea9 Université de Florence, qui est devenu un objectif pour les élèves à travers le monde pour la célèbre faculté et l'université, dont la plus ancienne et la plus respectée dans le monde. Sono felice10! J'ai travaillé dur pour devenir un étudiant à l'Université de Florence. Aujourd'hui est également padre et madre me conduisit au palais de justice et du Vatican sur les bords de la rivière Tiber11 comme un cadeau parce que j'ai obtenu mon diplôme comme le meilleur, mais il dit la madre et padre comme un véhicule s'approche de la Jésus fils de Dieu, avant de devenir nonne!
Florence, 08 Septembre 1986
Aujourd'hui est le résultat visible du travail acharné! J'ai obtenu mon diplôme et a été accepté à l'Université de Florence avec le Département de philosophie, parce que je pensais, cette Bouno idea12! J'aime la philosophie. La philosophie nous apprend à penser sage, profond et plongeaient dans la compréhension et regarde quelque chose. La philosophie est nécessaire, parce qu'elle reposait sur l'esprit humain! Alors, les gens qui comprennent la philosophie est l'une de compréhension et vertueux!
Florence, 15 Septembre 1986
Aasse? 13 Université de Florence, en plus du classique et beau est aussi très vaste, d'ici font réellement l'esprit de l'apprentissage! Et je pense ici que pour les élus! Mi piace? 14
Florence, 25 Décembre, 1987
Jour de Noël n'est rien d'autre que la messe spéciale au Vatican. Il n'ya aucun échange de cadeaux, pour notre famille, Della Robbia15 y compris les familles qui détient encore l'ancienne tradition de Noël est de maintenir l'échange de cadeaux pour la fête de l'Epiphanie rappelle le parti présentera 3 apportés par les mages à l'enfant Jésus. Mais ce n'est pas une spéciale, particulière, c'est que j'ai été élu représentant des étudiants à la Bourse de Paris, la ville a longtemps voulu visiter à cause de sa beauté, notamment la Tour Eiffel et Paris 17!
Florence, 26 Décembre, 1987
Qui ont attendu pendant des jours, car aujourd'hui, je vais aller à Paris, en face de moi madre enfants pleurent permettez-moi de wayangnya seule école en France. Madre est parfois excessive.
Deteste quello lo, 16 madre dit en pleurant.
Madre Allegria,. Calma gente, bene stai. 17 ans, j'ai essayé de le calmer et réconforter madre.
Piangere non. Ti Amero?! 18 J'ai dit, en essayant de sourire. Madre, j'ai également été très loin de madre et padre.
Paris, Janvier 11, 1988
Rien ne semblait un mois et demi j'ai été en ville ce mode et tout ce qui est amusant. Paris est très sympathique pour moi, même si je n'ai pas trouvé beaucoup d'amis, parce que je n'aime pas la façon dont les jeunes se réunissent ici, que je trouvais trop excessif. Peut-être que j'étais trop vieux jeu, mais je pense que l'apprentissage est plus utile que hijinks qui ne sont pas claires. Je rêve, je pensais que j'avais tort dans la chambre. Parce que tout ce que je vois est le peuple qui a fait face le monde arabe, asiatique et noire. Je sortais de suivre les classes d'Aristote, mais assis à côté d'une origine arabe et il Carino. Pour la première fois de ma vie, j'ai été attirée par un homme parce que j'ai vu l'expression sur son visage calme et il y avait un éclat menyejukan. J'ai souri et dit bonjour.
Bonsoir. Comment vous appelez-vous? 19 Je vous le demandera, il se retourna et sourit, Je m' Appelle Ibrahim. 20
Je suis arrivé et a dit: Je m' Appelle Marie. 21, mais il ne serre pas la main, mais serrait les mains et a tiré dans la poitrine. J'ai été surpris et légèrement blessée. De Ibrahim aussi je sais les cours de religion islamique de cette réponse, les classes que les terroristes padre a dit, mais il semble kok Ibrahim n'a pas pu être des terroristes, ainsi que d'autres, ils semblent amicaux et intelligents.
Paris, Janvier 12, 1988
Dans la bibliothèque, j'ai rencontré Ibrahim. Pour une raison que j'étais si proche que je voulais vous demander ce que c'était un livre épais comme parole d'évangile, mais son écriture arabe. Et il est dit Ibrahim Al-Quran livre saint musulman. Moyen d Union Islam! Encore une fois 22 à distance avec Abraham.
Pourquoi les musulmans bizarre?
Paris, Janvier 22, 1988
Depuis que je suis entré dans le cours de religion islamique je n'ai jamais été absente pour cette classe parce que j'étais très curieux de leur comportement étrange. Non seulement Abraham, mais aussi Fatimah religieuses qui prennent du drap sur la tête. Quand j'ai demandé il a dit que le hijab, de Fatima, j'ai appris que toute femme musulmane qui a ses règles devraient couvrir tout le corps et la tête avec un foulard et la piété de vêtements, sauf la paume des mains et le visage. Je ne comprends pas pourquoi l'Islam a dit à ses partisans qu'elle n'était pas attractif que Fatimah, même si elle était très jolie avec le monde arabe-français FACE IT! Étrange, j'ai pensé que je devais étudier ça!
Paris, 23 Novembre 1988
Je suis là dans 17 de Paris, l'un des centres touristiques à Paris et je me trouvais à côté d'une vieille église qui est très historique, Coer église du Sacré, et de cette colline sera visible dans tout le panorama de Paris, tout est clair et rempli avec les feux clignotant aussi lumineux lucioles industrie, tout aussi d'ici regarde Siene fleuve qui divise la ville de Paris, rappelle-moi madre et padre à Florence, mi macherai 23 madre AKH et Padre sono confuso24 Cosi. Après une journée dans laquelle je demandais Fatimah, je suis plus intéressé à l'Islam. Ensemble Fatimah je suis souvent des études islamiques et religieuses au Centre islamique de routine suivi 2 semaines. Ce qui me touchait était leur convivialité et de chaleur, même s'ils savaient que j'étais catholique romaine. Ils ont répondu à toutes mes questions claires et simples, alors je suis facile à digérer. Fatimah et Sarah (Abraham frère) qui m'a appris à lire Al-Qur? 'S, et de tout ce que j'ai commencé à trouver toutes les réponses à mes questions, et que l'Islam est parfait, parce qu'il régit toute la vie humaine jusqu'à la fin des temps, depuis la plus petite à grande. J'ai été touché par le Coran? Un verset qui dit notamment: raaiba La Dzalikal kitaabu feehi (sans doute en lui (le Coran). Je suis d' Accord! 25 et de nombreux concepts de la logique, qui est décrit dans Al -- Qur? un fichier. Et j'ai eu tort parce que l'Islam n'était pas inhabituel, mais une fois le cerveau qui ne réalisent pas la religion, kulah intelligente de l'Islam, la religion des personnes qui ont un esprit intelligent. Il s'est avéré que dans l'islam il ya la courtoisie dans les transactions entre les hommes et les femmes parce que Il ya de fortes raisons. L'islam est une religion logique, dirigé vers la prévention! islam trop saint, glorieux et parfait. Elle donne également lecture de la signification des lettres de Marie, versets 16-40, sur la véritable histoire de Marie et également de la nomination de Jésus, elle dit qui est important plutôt que la simple lecture , mais sur la compréhension et l'expérience!
Maintenant je me sens si stupide, parce qu'il ne considère jamais le Prophète Jésus, Jésus, le Seigneur Kalo Emang Bener kok pas respecté même crucifié Comment le Nouveau Testament a été changé 25 ans après l'époque, à la différence du Coran, qui tous les temps! À la suite de l'homme Écritures
Paris, 25 Décembre, 1988
Aujourd'hui je suis devenu officiellement un musulman. Ce matin, je dois dire que la shahada à la Mosquée Centre islamique, en présence de l'imam Abou-i-Abbas al-Saffah j'aimerais signer un contrat pour convertir le Kaffah et suivre toutes ses dispositions. Mon nom a été changé pour Siti Maryam, de sorte qu'un jour je mai comme Siti Maryam. Et à partir aujourd'hui, j'ai fermé toutes auratku. Comme Parole de Dieu dans la lettre d'An-Nur: 31. Abraham, Sarah, Fatima, Yasid, Salomon, Zainab, Rabbi Oh, et tous mes amis au Centre islamique est aussi un ami dans le cours de religion islamique les féliciter m'a même donné un cadeau comme une écharpe.
Alhamdulillah, je suis finalement devenu une partie d'entre eux. Pendant un moment, mon esprit a dérivé vers la madre et padre maybe they're célébrer Noël, la nuit dernière les a félicités menelponku Noël, je n'ai pas. Peut-être que s'ils savaient ce qui s'est réellement passé pour moi, peut-être ils vont me tuer, mais je ne peux traiter tous les Hars se produit, l'islam n'est pas enseigné à ne restent attachés à leurs deux parents, même les religions différentes. Bismillah .. Allah les fera aider ceux qui aident (religion), il. Certes, Allah est Fort et Puissant. (Al-Hajj: 40).
Paris, le 08 Februari 1990
3 ans je n'ai pas trouvé à Florence. Il ya plusieurs raisons qui m'a fait rentre pas. En plus d'un horaire de cours solides, aussi parce que là, je serait difficile de pratiquer leur religion. Mais cette fois, il n'ya aucune raison de ne pas aller chez eux, mais parce que j'avais l'obtention du diplôme, je dois aussi donner à tous les plans d'articles de mariage avec Abraham et a donné des infections eux que je convertis à l'islam.
Dernièrement, j'ai aussi le sentiment qu'il ya quelque chose qui a toujours mengintaiku, aussi, avant mon départ, j'ai laissé une lettre que j'ai donné à Abraham par Sarah, sa sœur. Donner à tous que j'allais arriver à Dieu, car Dieu est le meilleur protecteur (Al-Hajj: 78). Je n? AIPA Le temps26, je dois courir à la maison!
Florence, 09 Février 1990
Je marchais sur le Ponte Vecchio-? Le vieux pont Qui traversait sur le fleuve Arno. C'est agréable de revenir ici. Marcher à nouveau sur les rives du fleuve Arno, comme je l'étais un gamin avec madre et padre je me promène souvent ici, il n'y avait pas de changement. Ici les magasins sont beaux et les aristrokratis atmosphère. Mais j'ai changé. Pardonnez-moi madre et padre de vous décevoir. Aucun risque à accepter. En arrivant à la maison plutôt que le doux sourire habituel honoré ses lèvres qui a accueilli la madre, mais le visage en colère padre qui n'avait jamais vu auparavant, et les larmes de Madre de déception. Ils me regardaient de foulard sur la tête à la fin de ma robe. Apparemment, ils avaient gelagatku long baiser converti à l'islam, tant que missionnaire à Paris leur dit, et mengintaiku. Je comprends qu'ils ont été déçus, mais ils devraient écouter mes explications, et un peu ouvert les yeux pour savoir l'Islam. Pas même violemment et m'ont traîné de force a ouvert le capot, non seulement cela, ils gamisku sobekkan.
Pourquoi sont-elles si cruel envers son propre enfant, leur chair et de sang, madre pleurer juste, tandis que les amis de padre et plusieurs dans le padre de bourses coupé mes cheveux chauve, je ne peux que le souvenir, je suis sûr que Dieu me soit en aide! Tout en récitant Hasbunallahu wa ni Mall wakiil. (Allah suffit comme notre aide et son meilleur protecteur). Je me souviens de l'histoire du prophète Abraham a été dit par M. Hisham dans le cours de religion islamique. Abraham sera jeté dans le feu et le feu soit fraîcheur après le prophète Abraham était récitant la prière. Alors selamatlah Abraham. Allahu Akbar!
Florence, 11 Février 1990
J'étais dans l'église de Saint-Laurent. Maria Fiore. Là, devant le prêtre, le prêtre, les religieuses et les fidèles. Je leur semblent accélérer l'offre, ils me feront une religieuse, mais je ne veux pas laisser cela se produire, je ne vais pas vendre mon âme pour aqidahku though. J'ai aimé Dieu. Comme je l'ai poursuivi la lecture de la lettre à haute voix à propos At-Tawbah verset 40? Ne sois pas triste. C'est Dieu avec nous. Parde avec un coup de pied 28 mots, Subhan Allah Et sans la commande de ma bouche des mots Allahu Akbar. DiDiR Smettila Cazzate, Mary. Non pirla essere. 29 snaps padre. Même si je ne me sens pas peur, même alors, Ti uccido30 padre dit, parce qu'il dit que j'étais un traître à Dieu, l'église, les parents et causer de l'embarras alors je serais tué.
Peu de temps après coups de pied, coups, insultes et même de cracher tout me conduire. Je me sentais tout mon corps me faisait mal, le sang frais coulait de ma bouche, ma tête fait mal parce que certaines fois ils me cognaient la tête contre le sol, je ne pouvais abandon à Dieu, le dhikr et de prière? Allâhumma junii a? Udzubika min jaladil faajir wa Ajzits tsiqoh. (O Allah, je me réfugie en toi de la force et les faiblesses des gens fasiq qui on peut faire confiance). Tout à coup, quelqu'un a tiré une balle, il cria à haute voix Vai dans les casinos. 31 et juste de se poser sur mon dos. Allahu Akbar! Asshadu allaillahaillallah waashaduanna Muhammadaa Prophète, Dieu le veut, aujourd'hui, je suis allé avec beau parce que dans l'état istikomah.
Saddidnii wa Allahummah dinii. (O Allah, donne-moi les instructions et donnez-moi istikomah attitude et l'exactitude de toutes les questions). Ne pas se sentir les larmes et le sourire, accompagné d'élargir mon absence. Dieu Je suis venu vous voir.
***
Paris, le 08 Fevrier321990
Assalamualaikum, Ibrahim
Toute âme goûtera la mort, nous vous éprouverons par le mal et le bien comme un procès (qui, en vérité). Et juste pour nous vous serez ramenés. (Al-Anbiya: 35) gel Aime beaucoup! 32
Cartes wr.wb.
-Siti Maryam,
Description:
1 occurrence des inondations dans la Florence le 4 Novembre 1966, la plus grande tragédie dans Ittaly à la fin de la décennie.
2 Le père (Ittaly)
Mother 3 (Ittaly)
4 écoles primaires (Ittaly)
5 J'ai été déçu (Ittaly)
6 Je vous sentez pas malade (Ittaly)
7 Je n'aime pas vraiment (Ittaly)
8 Dans Itally, le niveau de l'école primaire (5 ans), une école secondaire de premier cycle (3 ans), une école secondaire publique (5 ans) et la plupart de l'internat période de 14 ans. (Ittaly)
Direkotoral Level 9, un étudiant qui avait obtenu son diplôme d'études secondaires doivent passer le test donné par un groupe de professeurs qui sont nommés par le ministre de l'éducation avant d'entrer dans l'université. (Ittaly)
10 Je suis content. (Ittaly)
11 River devient sainte limites de la ville du Vatican. (Ittaly)
12 Bonne idée. (Ittaly)
13 Cool. (Ittaly)
14 I like it. (Ittaly)
Les 15 artistes de Florence. (Ittaly)
16 I hate this. (Ittaly)
17 Maman heureux. Détendez-vous, je vais bien. (Ittaly)
18 Ne pleure pas, je vous ai toujours aimée. (Ittaly)
19 Good morning. Comment t'appelles-tu (Ittaly)
20 Mon nom est Ibrahim. (Ittaly)
21 Mon nom est Maria. (Ittaly)
22 unificateur Outils. (Ittaly)
23 I miss you. (Ittaly)
24 I am so confused. (Ittaly)
25 Je suis d'accord. (France)
26 Je n'ai pas le temps. (France)
27 Master / M. (France)
28 Ne sait pas honte. (Ittaly)
29 Stop ton bavardage, Mary. Ne sois pas stupide. (Ittaly)
30 Je vais te tuer. (Ittaly)
31 Aller à l'enfer. (Ittaly)
32 Janvier. (France)
33 I really liked it. (France)
Posted by Amouresca at 06:12 0 comments
Labels: Paris
2.22.2010
"Sketsa" Masa Lalu
Terinspirasi dari kisah nyata"Sketsa" Masa Lalu
-kota kecil, île saint-louis
Siapalah aku, bahkan aku tak pantas untuk disebut dalam setiap kisah hidup nya yang banyak dibicarakan orang itu. Namaku sempat mencuat saat kisah antara kami menghebohkan université -tempat kami sama-sama belajar seni-. Tapi karena dia lah si anak populernya, dan aku mungkin hanyalah seorang pecundang -pada akhirnya-, maka yang ku dapat di ujung cerita adalah pandangan makian dari orang-orang penikmat "infotainment". Seolah-olah mereka berkata "itu memang pantas untukmu". Mungkin karena mereka sangat mencintai idola mereka itu. Padahal apa yang ku tahu?! Nihil. Aku hanyalah pendatang di negeri ini, tokoh asing dalam glamournya kehidupan yang dia miliki. Sampai sekarang, bibir-bibir penggosip itu masih saja berkutat dengan isi pikiran mereka tentangku. Karena si artist menarik ku kembali secara semu. Dari sinilah aku tahu, bahkan setelah roda kehidupan berputar satu periode, ternyata kisah itu belum berakhir. Tapi apa yang bisa ku perbuat, Tuhan masih tak mengijinkan ku 'mengenalnya' lebih dekat. Dan hanya selang beberapa hari yang indah itu, dia kembali ke kehidupan nya, ke dunia nya, yang penuh kesenangan palsu. Aku hanya meminta, berdoa, semoga kali ini bukanlah permainan. Karena yang orang cari di dunia ini adalah kebahagiaan. Aku yakin, semua ini belum berakhir. Karena dari awal memang Tuhan belum merestui ku untuk memulainya.. :)
-malam hari, champ elysees
Sejenak, lalu aku tersadar. Aku di sini adalah untuk masa depan ku. Aku di sini tengah memetik impian-impian ku yang ku tanam sewaktu aku masih bersekolah di negara ku dulu. Jadi aku tak boleh terbuai dalam mimpi yang lain, yang tak akan bisa ku bawa pulang dan ku tunjukkan pada orangtua ku. Sekarang belum saatnya bagi ku. Kecuali jika Dia dan dia mengatakan "ya" pada ku..
Posted by Amouresca at 09:34 0 comments
Labels: La secret de coéur
2.14.2010
L'amour part 2
Lagi, perasaan campur-campur..
Kenapa ini? Ada apa?
Seneng sih.. Tapi juga pengin marah, sebel.. Juga sedih..
Valentine, apaan sih?!
Aku nggak pernah tau indahnya, sejak aku tau ada hari seperti itu sampai dengan hari ini..
Udahlah, lagian juga aku nggak berniat merayakan..
Dilarang dalam garis-garis aturan agamaku..
Cinta, Amor, Love, Amour, apapun sebutannya.. Tak ada harganya jika hanya diumbar, tapi dikhianati..
Dipamerkan, tapi rapuh di dalamnya.. Ditutup-tutupi, tapi...
tapi banyak dimiliki.. Disuratkan, tapi lain di hati.. Apalah arti semuanya.. Taug ah!!
Sekarang mending makan coklat biar aku gendutan dikit.. Happy happy, happy .... Happy Chocholate Party ^^
sun, feb 14th 2o1o 21.51
with backsound : i'll be there, uptown girl, the rose
by westlife
Posted by Amouresca at 15:55 0 comments
Labels: La secret de coéur
2.05.2010
L'amour
Cinta adalah prasaan yang sulit untuk dideskripsikan. Mengandung makna yg dalam dan agung. Indah tp kadang jg mnyakitkan.
Semua orang pernah merasakan apa itu cinta, bagaimana jatuh cinta, betapa indahnya, dan seperti apa deritanya.
Cinta itu bs mmbwa bahagia dan jg derita.
Tergantung bagaimana kita memperlakukannya.
Apabila kita mencintai dengan tulus dan tanpa mengharapan suatu balasan, maka cinta akan memberi begitu besar kebahagiaan. Entah itu cinta kpd orangtua, sahabat, kekasih, bahkan kepada Yang Maha Pemilik Cinta.
Tapi apabila kita mencintai hanya dilandasi rasa ingin memperoleh sesuatu - yg kita mungkin tak akan mendapatkannya - rasa egois, emosi yg berapi-api dan meluap-luap, obsesi, maka kita hanya akan mendapat kesempurnaan palsu.
Sekeras apapun kita berusaha menahan agar cinta dan yang tercinta untuk tetap bertahan, pada akhirnya kita hanya akan mendapatkan bayangan punggungnya, melihatnya menjauh, meninggalkan kita dalam kegelapan emosi tanpa setitik cahaya harapan. Hanya tinggal kemarahan dan kebencian yang tercermin dalam api kenaifan.
Tak tahu bagaimana menghadapi bayang diri dalam kesempurnaan palsu, bagaimana menguatkan hati yang rapuh berselimut dendam, dan bagaimana melewati lorong kegelapan yang serasa tak berujung.
Yang sanggup membantu kita adalah diri kita sendiri. Mencerahkan nurani dan menuntun kita untuk kembali memulai dari nol, mempelajari apa itu kesempurnaan yang sejati. Karena
kesempurnaan cinta itu berasal dari hati. Tulus dan suci.
Kelak kita akan memahami pelajaran yg sangat besar seiring dengan jatuh bangun dalam perjalanan ini menuju cinta yang sejati..
o5o21o - o7.14 p.m
ditulis untuk deskripsi lukisan ujian akhir sekolah mata pelajaran kesenian
----!^^!----
L'amour est un sentiment difficile à décrire. Contient un sens profond et de grand. Jugg belle mais parfois douloureux.
Tout le monde doit se sentir ce qu'est l'amour, comment tomber amoureux, que c'est beau, et quel genre de misères.
L'amour est bs apporter le bonheur et la souffrance. Selon la façon dont nous le traitons.
Si nous aimons réellement et sans mengharapan une réponse, alors l'amour se donne tant de bonheur. Que ce soit l'amour pour les parents, amis, amants, même pour les tout-propriétaire de l'Amour.
Mais si nous aimons juste fondée deviner veulent obtenir quelque chose - que nous n'aurons probablement pas l'obtenir - un sentiment d'auto-centré, émotionnellement fougueuse et exubérante, l'obsession, alors nous aurons seulement une fausse perfection.
Les efforts que nous essayons de tenir à aimer et qui aimait à séjourner, à la fin, on a seulement l'image en arrière, il a vu s'éloigner, nous laissant dans les émotions sombres sans une tache de lumière d'espoir. Seule la colère et la haine qui se reflète dans la naïveté d'incendie.
Je ne sais pas comment faire face imaginer eux-mêmes dans une fausse perfection, comment renforcer un coeur fragile, enveloppé dans le ressentiment, et comment le couloir sombre qui semblait sans fin.
Qui pourrait nous aider nous-mêmes sommes. Éclairer les consciences et nous conduit à reprendre de zéro, apprendre ce qui est la vraie perfection. Depuis la perfection de l'amour qui vient du cœur. Sincère et pur.
Un jour, nous comprenons l'extrémité de grandes leçons avec des hauts et des bas dans ce voyage vers l'amour vrai ...
Posted by Amouresca at 13:35 0 comments
Labels: La secret de coéur