BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS
Powered By Blogger

What are you looking for?

1.05.2011

Sebuah Cahaya :)

Kemarin entah kenapa terucap kata2 yang seharusnya sama sekali tak boleh terbersit dalam pikiranku, apalagi keluar dari mulutku. Aku mengatakan, aku ngga bisa kembali, bukan karena 2 orang sahabatku, tapi karena Allah telah menuntunku sampai sejauh ini, aku menyadari ini sebagai sebuah kewajiban yang suka ngga suka tetap harus dilakukan, walaupun tanpa hati. "walaupun tanpa hati", entah kenapa aku berkata seperti itu. Tapi mungkin karena aku masih belum terbiasa, bahkan aku baru sekali keluar rumah dengan 'penampilan' baru ini. Jadi mungkin masih sulit meninggalkan kebiasaan lama, di mana aku sering tampil twin dengan adikku, gaya rambut dan fashion yang sama, ada perasaan sedikit belum 'rela' meninggalkan itu. Tak ada manusia yang sempurna. Pun aku. Mengubah kebiasaan lama tak semudah membalik telapak tangan. Dan seperti kata puput, "Hal seperti ini tidak harus menunggu hidayah, mantapnya hati, dll, yang namanya kewajiban mau ngga mau, suka ngga suka harus dilakukan, awalnya dipaksa, lalu terpaksa dan terbiasa". Ya, she's right! Tapi hal ini juga adalah ibadah, dan untuk itu aku juga harus membuat hatiku ikhlas dan dengan senang hati dalam melakukannya. Untuk menjalani hal ini sebagai 'sebuah kewajiban yang ditetapkan Allah kepada muslimah', inshaALLAH, aku ikhlas lillahi ta'ala. Berniat untuk beribadah, demi mengharap ridho Allah dan menjauhi siksaan-Nya. Hanya saja, seperti yang aku katakan di atas, memang agak susah mengubah kebiasaan lama, apalagi aku belum terbiasa. Tapi bukan berarti aku tidak ikhlas menjalaninya. Aku hanya belum menemukan keteduhan dan kesejukan seperti kalau aku melihat wajah mbak Acha, kakak kelasku dulu. Mungkin seiring berjalannya waktu, aku akan mendapatkan ketentraman batin itu, Allahumma amin.. :)
yang penting sekarang, ikhlas dalam menjalani ini dulu. Meniatkan semua karena Allah. Aku mengawali jalan ini juga karena Allah menunjukkan peringatannya dalam QS AL Ahzab 59 melalui Mas Ali 'Lee Vinh Cong', dan juga tentang hadist Rasulullah SAW. Jadi, aku memulai ini, memutuskan hal ini juga karena Allah :) karena aku takut akan siksa Allah, dan karena aku mengharap ridho dan ampunan Allah..

Mengenai hati yang belum tenang, akhirnya Allah memberiku petunjuk lewat artikel 'Surat Cinta untuk Muslimah' milik situs penerang.com, aku menemukannya lagi2 dari fb. Di situ tertulis, bahwa teladan bagi muslimah sesungguhnya bukanlah para artis yang suka menampakkan perhiasan (termasuk rambut) mereka, tapi ibunda Khadijah yang dengan lembut tapi kuat dan tegar selalu menjadi penyejuk dan penenang hati Rasulullah.. :) subhanallah..
Aku ingin mempunyai kesejukan seperti itu..

Jadi, inshaALLAH aku sudah rela melepas kebiasaan lamaku yang suka berlama2 di depan cermin menata rambut, hehe.. InshaALLAH.. :)

Sekali lagi Allah selalu memberiku jalan, petunjuk, dan cahaya.. Sungguh Maha Besar Allah, Yang Maha Pemberi Petunjuk :)

Tidak ada gol tanpa kemelut di depan gawang, pun untuk freekick dan penalty, pasti diawali kemelut..
Jangan pernah takut menghadapi masalah dalam hidupmu, karena sesungguhnya kamu sedang dibawa untuk mempelajari sebuah pelajaran baru dalam kehidupan..
Buatlah gol dari kemelut itu :)

Januari 5. 2011 - 01:00 p.m.
Niken A. Pratiwi

3 comments:

dr.Milanisti said...

hemm .. bagus juga blog mu ^^

dr.Milanisti said...

Semangat y niken :)

Amouresca said...

Sungguh hanya Allah yang bisa menenangkan "seonggok" daging bernama hati..
Habis baca note ini lagi, rasanya jadi tenang mengingat Allah selalu ada, kapan pun! :)